Apalah arti kedamaian tanpa kenyamanan
Toko
ini namanya Toko “Ludes”. Entah kenapa, setiap saat aku mengunjungi toko ini
aku selalu bertanya pada diriku sendiri sambil mengira-ngira kepanjangan dari
nama Toko “Ludes”. Usut punya usut, konon, berdasarkan cerita orang kampung
sini, terkait arti nama toko ludes itu tidak bermakna apa-apa. Hanya saja, si
empunya toko pernah bilang kalau nama tokonya sengaja dinamakan toko ludes,
sebagai harapan baginya kalau semua barang dagangannya itu bisa ludes habis
terjual alias laris manis. Yang aku suka dari toko ini adalah pelayanannya,
selain pelayan tokonya yang ramah, harga barang yang dijual pun tergolong murah
dengan kisaran 15- 20% toko ini berani menjual barang dibawah harga pasar.
Selain itu, terdapat pelayanan “ayo-antar” yang menjadi andalan toko ini, yaitu
menyediakan jasa antar barang ke rumah setelah penjual membeli barang dagangan
maksimal pembelian Rp. 200,000 termasuk beras dan barang-barang kiloan atau
dengan bobot berat. Nah, setelah aku selesai berbelanja, kemudian aku
melanjutkan perjalananku ke arah Barat yaitu menuju ke kedai pizza, Sudah
sekian lama aku tidak menyantap pizza, aku suka sekali pizza dengan toping
mozarella-nya.
Nah, sesampainya aku di Kedai
Pizza “Mak Lezat”, segera aku memesan pizza dan minuman bobbaca caramel kesukaanku.
Tak terasa 30 menit lebih aku habiskan waktuku di kedai pizza yang pemiliknya
adalah teman ibuku. Namanya, Mak Loly, asli Tegal tetapi beliau piawai banget
buat pizza ala-ala rasa pizza asli Italia. Entahlah darimana ia punya resep
ajaib bin maknyos itu. Tapi yang jelas lelehan toping pizza-nya Mak Loly bikin
saya ketagihan ingin beli lagi dan lagi. Mungkin ini yang disebut cerdas
menjual tanpa seni marketing S3. Pembeli selalu dibikin ketagihan dengan resep
ajib Mak Loly. Sambil melihat arah jam tanganku, aku segera bergegas untuk
meneruskan perjalanan kecilku ke arah Selatan. Kaki ku menghantarkanku pada ....(bersambung)
Komentar
Posting Komentar