Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Policy Leadership

Indonesia merupakan negara besar dengan potensi sumber daya manusia yang hebat. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270, 20 juta jiwa berdasarkan data sensus penduduk yang tercatat dan dirilis di Badan Pusat Stastistik (BPS) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada tahun 2020. Selain itu, berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 Penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z dan Generasi Millenial dengan proporsi masing-masing 27,94 dan 25, 87 persen dan secara geografis luas daratan Indonesia mencapai 1,9 juta kilometer persegi sehingga kepadatan penduduk Indonesia dapat mencapai 141 jiwa per kilometer persegi. Terlebih, dengan adanya  kekayaan alam atau sumber daya alam (SDA) Indonesia yang melimpah sehingga hal ini dapat menjadi salah satu indikasi faktor kunci keberhasilan pembangunan dan memenangkan persaingan ditingkat global. Disisi lain, pada tahun 2020, Human Capital Index Indonesia berada pada ranking 107

Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik dalam Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia; Kepemimpinan Agile Leadership

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi dan informasi saat ini yang bergerak cepat, pemerintah beserta petugas pelayanan publik negara harus mampu membaca dan mengimbangi dinamika tersebut secara fleksibel dan adaptif. Tidak dapat dipungkiri, era transformasi digital saat ini menjadi fenomena yang menuntut berbagai inovasi. Salah satunya adalah inovasi dalam bidang reformasi birokrasi dilingkungan pemerintah Indonesia. Reformasi birokrasi diera ini tentunya akan banyak menghadapi berbagai tantangan yaitu mengenai kesiapan sumber daya manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara sebagai aktor pelayan publik itu sendiri. Sedangkan disisi lain adalah terkait sistem yang terdapat dalam struktur birokrasi. “Pada hakikatnya Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur”. Kutipan yang diun

Parodi Minyak Goreng

Sudah dua bulan belakangan ini, ibu-ibu di Indonesia, terutama Jabodetabek dipusingkan oleh kelangkaan minyak goreng. Pemberitaan dimanapun pasti membahas seputar sulitnya mendapatkan minyak goreng. Disatu sisi minyak goreng menjadi primadona karena setiap orang dimanapun pasti menginginkannya, namun disisi lain minyak goreng menjadi buruan karena nyatanya, sediaan di pelbagai minimarket atau gerai toko kian hari makin menipis. Bahkan, tidak ada sama sekali. Alamak! Kondisi ini semakin diperparah oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok lainnya, seperti tahu dan tempe. Ibu-ibu semakin bingung karena dalam situasi saat ini, semua terasa begitu sulit. Apalagi, beberapa bulan lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadhan.  Pasti semua ibu-ibu akan terus memikirkan betapa kompleksnya hidup selama pandemi tetapi hidup harus terus berjalan. Maka dari itu, ibu-ibu saat ini selalu kebingungan hanya sekedar mencari minyak goreng sebagai kebutuhan pokok memasak. Kondisi tirisnya kesediaan minya

Membaca asyik dan betah di Perpustakaan British Council Indonesia

 "Books were my pass to personal freedom"                                      - Oprah Winfrey - Membaca buku merupakan habit berkualitas yang dapat meningkatkan ketajaman berpikir seseorang. Semakin intensif seseorang membaca buku maka akan semakin kuat kemampuan analitisnya. Hal ini pasti akan mempengaruhi cara berpikir seseorang dalam melihat cara pandang tertentu.  Kegiatan membuka lembaran buku, meresapi makna tulisan didalamya telah membentuk sebuah kegemaran yang telah aku tekuni sejak usia dini. Almarhum ayahku juga penggemar buku, koran dan majalah. Setiap hari kami pasti membaca berita apa saja yang ada dalam media baca yang kami miliki. Tak luput juga, pada setiap weekend ayahku selalu mengajakku ke toko buku Gramedia atau toko buku Gunung Agung hanya sekedar melihat ada buku terbaru apa yang hadir disana atau membelinya. Kebiasaan membaca ini terus berlanjut hingga aku dewasa. Ketika aku ada dimasa kuliah, aku senang sekali berkunjung ke perpustakaan atau ke to

Senin sore penuh ceria

Setelah dering video call WhatsApp beberapa waktu lalu, aku menengok kaca rumah ternyata matahari hampir tenggelam. Jam dinding menunjukkan pukul 17:15 WIB. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu selama aku bercengkerama dengan adikku yang kini tinggal di Bogor, Jawa Barat. Tanpa terkecuali, anakku, Ganendra, balita berusia 3 tahun pun turut serta bersenda gurau dalam percakapan bocil bersama sepupunya Ken. Keponakanku, Ken, anak laki-laki adikku, Nunik, juga ikut video call bersama kami. Tawa, candaan bocil dan gurauan santai selalu menyertai obrolan kami sepanjang petang ini. Pandemi telah memisahkan temu kita. Hampir dua tahun kami belum berjumpa secara langsung. Sejak adikku melahirkan anak keduanya, Kai, kami hanya berjumpa kabar melalui handphone atau video call. Padahal aku ingin sekali berjumpa dengan keponakanku, Kai. Aku senang dan bahagia karena bertambah lagi, satu keponakan laki-laki yang lucu dan gembul. Kai, usianya sudah 4 bulan, berat badannya tujuh kilo. Luar biasa

Covid, bukan aibku.

Rengkuni :  (Bagian-1) Genap dua tahun sudah pandemi hadir ditengah kehidupan manusia bumi. Sebuah fenomena yang menggemparkan jagad raya dengan  mahkluk kecil tidak kasat mata yang merepotkan pola hidup manusia dan sudah menggangu kesehatan hingga berujung kematian. Covid -19 dicap sebagai virus mematikan dan menakutkan bagi manusia. Awal tahun 2020, ketika covid melanda dunia, khususnya Indonesia, virus ini menjadi stigma negatif atau aib bagi setiap penderitanya. Kerap kali penderita covid19 banyak yang diasingkan atau dijauhi oleh masyarakat sekitar karena dianggap sebagai manusia kotor pembawa penyakit. Berita ini semakin meluas kesemua lapisan masyarakat hingga akhirnya sampai ketelingaku.  Namaku Rengkuni, aku seorang perempuan muda dengan satu anak, berprofesi sebagai freelancer dan juga ibu rumah tangga. Aku kaget melihat pemberitaan covid-19 yang kala itu penyebarannya sudah dimana-mana. Aku tidak menyangka begitu dahsyat penularan virus ini pada manusia. Terkadang, aku tidak

Keluargaku adalah kekuatanku

" Surga terindah adalah keluarga dimana terdapat tempat saling canda dan tawa ceria serta pelukan hangat dan sandaran dalam damai dan bahagia". -Tuti Nurhaningsih Santoso- Harta yang paling berharga adalah keluarga Istana yang paling indah adalah keluarga Puisi yang paling bermakna adalah keluarga Mutiara tiada tara adalah keluarga Kutipan lyrics dari lagu tentang keluarga - keluarga cemara. Dipopulerkan oleh Novia Kolopaking dan Bunga Citra Lestari. Fitrah manusia hadir dimuka bumi ini adalah hadir dengan cinta, yaitu melalui sebuah keluarga. Ayah, Ibu, dan anak merupakan anggota dari persatuan kelompok kecil yang diikat oleh tali cinta dan kasih sayang. Sejauh kita pergi, bahkan sampai melintasi lautan dan benua pasti kita akan merindu dengan keluarga. Baik rindu akan ayah, ibu, anak, kakak maupun adik. Begitupula aku, rinduku selalu mengharu biru apabila mengingat seorang sosok idola yang telah menginspirasiku.  Ayah, adalah sosok itu. Ayah selalu mengajarkan arti hidup de

Pandemic hit the process of learning

Since the pandemic, social life in the world has been changed as well as the education. Pandemic has affected to all aspect especially on learning process throughout the world. Currently, student all over the world have been facing reality if they can not be able to go to school and meet their teacher and friends in face to face. The all levels of education from kindergarten to postgraduate are required to carry out distance learning.     Hybrid system or as we know as well as work from home has become the solution since  social life has limited access. This condition changes to be more serious when children and youth can not socialize direclty with their friends and even social circle. Technology by zoom, Gmeet or others is popular among society. This phenomena has brought socials to a new system of relationship. All activities can connect each other through mobile movements with technological supporting devices.     The data source from UNICEF stated “more than 1 billion

Your Job is NOT your career - Review Buku

  Your Job is NOT your career. Review Buku Rene Suhardono Alhamdulillah akhirnya, buku yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Buku yang sangat menginspirasi saya kiranya dapat menjadi salah satu buku rekomendasi mama kece di akhir pekan. Apalagi, mama yang hobi membaca buku, boleh dong buku ini masuk kedalam salah satu bucket list-nya mama kece. Mams, kali ini saya akan me-review buku karya salah satu kolega baik saya yaitu, Bang Rene Suhardono. Beliau adalah salah seorang career coach, penulis dan juga advisor manajemen sumber daya manusia untuk C- level di beberapa BUMN/BUMD di Indonesia. Sebelum, saya jauh menceritakan isi bukunya, maka ada baiknya saya menceritakan awal mula saya tertarik dengan bukunya Bang Rene ini. Beberapa tahun lalu, ketika saya berusia sekitar dua puluh-tahunan, seorang mid-profesional yang sedang menikmati masa sebagai manajer mudanya dengan stabilitas karier yang cukup mumpuni dalam membangun sebuah mimpi. Kala itu, saya sedang mencoba mencari jati

Kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang bekerja di wilayah Malaysia

Kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berada di wilayah Malaysia, saat ini saya melihat kondisinya sangat membutuhkan banyak perhatian dari berbagai pihak baik pemerintah, organisasi sosial maupun masyarakat Indonesia. Pada setiap perkembangannya, TKI dan TKW Indonesia di Malaysia sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan baik.secara fisik maupun psikis. Hal ini terbukti dengan berbagai kasus nyata yang terjadi pada TKW Indonesia di Malaysia. Tidak sedikit dari mereka menjadi korban dari kasus kekerasan dan status ilegal mereka disana. Setelah saya mengetahui kondisi sebenarnya dari pelbagai pemberitaan tentang TKI dan TKW Indonesia di Malaysia, ternyata mereka mendapatkan tindakan seperti dikarenakan ada beberapa hal. Salah satunya adalah mereka kurang mempunyai skill khusus dan minimnya mereka yang berkemampuan Bahasa Inggris, yang terkadang keterbatasan bahasa telah membuat TKI atau TKW Indonesia di Malaysia kurang bisa bercakap baik dengan ma

Aku dan sandal butut

  Apalah arti kedamaian tanpa kenyamanan Ketika aku melihat kedua kaki ku, wah, ternyata aku lupa untuk pakai sepatu. Ya, sudahlah kalau begitu, aku tetap langkahkan kakiku menuju suatu tempat tujuanku. Walaupun hanya sepasang sendal jepit butut usang yang menemaniku, namun sandal ini amat nyaman dipakai bagiku. Langkah demi langkah kupapaskan dengan bentangan jalan, ada yang berliku ke kanan dan kekiri, menanjak menyusuri turunan, oups, hindari jalan becek! Ish akhirnya selamat, kakiku bebas percikan kotoran kubangan air alias becekan. Sedikit lagi langkahku akan terhenti diujung jalan, sebuah toko kelontong yang sudah ada sejak aku masih balita. Yak, tepatnya toko ini merupakan toko lintas generasi sang pemilik dengan anak-anaknya. Tak kusangka juga ternyata sudah tiga generasi toko ini ada dan tetap eksis dengan segala varian dagangannya. Berbagai macam kebutuhan pokok alias sembako yang lengkap dijual disini. Tujuanku datang ke toko ini adalah untuk membeli perlengkapan mandi dan