pictures from health.kompas.com
Sudah dua hari, dan ketiga kalinya
aku terbaring di ruang rawat inap rumah sakit dengan infusan di tangan kiriku. Cairan
kalium dalam infusan itu sebagai penyebab tangan terasa amat sangat pegal dan
perih. Terkadang, ketika aku sedang termenung, aku mengkhayal dapat berperan sebagai
ners yang dapat mencabut selang infusan ini. Tak kusangka, aku dapat terbaring
lemas selama beberapa hari disini. Sebelumnya, seumur hidupku, belum pernah terjadi
kejadian seperti ini.
Bermula disuatu hari, ketika aku sedang bersantai sambil asik menjelajah dunia maya untuk menyelesaikan tugas pekerjaan kantor dengan laptopku. Seingatku, aku sedang minum kopi latte campur susu, tetiba, dadaku terasa agak berat seperti tertimba batu. Aku mencoba untuk rileks dan tidak panik, karena aku berpikir mungkin saja aku mengalami sesak sesaat dikarenakan telat makan sehingga asam lambungku naik. Ketika itu pula, aku segera bergegas pergi menghampiri balkon apartemenku untuk mencoba mencari udara segar dan menarik napaspPanjang. Aku mencoba pelan-pelan melepaskan napasku agar dada ini terasa lega. Namun, entah kenapa, justru dadaku terasa semakin berat mengambil napas. Disaat itu pula, suami dan anakku sudah tertidur pulas dan waktu malam itu menunjukkan pukul 11:00 WIB malam. Tanpa berpikir Panjang aku segerakan membangunkan suamiku, dan menyampaikan kalua aku sesak napas, dadaku terasa berat. Sontak saja, suami kaget bukan main, karena suamiku tidak pernah menemukan aku dalam kondisi seperti ini. Suamiku mencoba menenangkanku dengan memberikanku air putih dan mencoba membuatku rileks dengan mengistirahatkan ku di tempat tidur, tetapi bagiku itu bukan ide bagus karena aku merasa dada ini sudah semakin berat untuk mengambil banyak napas.
Dengan kondisi demikian
panik, lalu suamiku mencoba menhubungi security di apartmenku untuk membawaku ke
rumah sakit. Kondisiku kala itu sudah semakin tidak karuan, selain napasku semakin
sesak dikarenakan dadaku terasa semakin berat, tangan dan kakiku tiba-tiba
serasa kaku tidak bisa digerakkan, aku semakin panik karena aku pikir aku
terkena serangan stroke atau jantung. Aku hanya bisa berteriak terus minta
tolong karena taksi belum juga datang sampai pada akhirnya aku sampai di
ruangan Unit Gawat Darurat Rumah Sakit. Disitu aku hanya bisa pasrah karena aku
tidak mengerti apa yang sudah terjadi pada diriku. Tidak lama berselang,
setelah aku dibaringkan di tempat tidur, beberapa dokter dan ners menghampiriku
untuk segera dilakukan Tindakan. Pada saat itu, yang aku ingat adalah mereka
langsung menginfusku dan mencoba menenangkanku karena aku panik dengan meminta
tolong atas kekakuan yang terjadi pada tubuhku terutama pada kaki dan tanganku.
Tidak lama kemudian, setelah dilakukan tindakan medis tersebut, aku merasa
lebih tenang dan tubuhku tidak lagi meras kaku.
---------bersambung---------------------
Komentar
Posting Komentar