Langsung ke konten utama

Part III - Inequality of Development in Depok City as a “Smart City” West Java.

 

The Smart City concept is a city (or an area) that is developed and managed by implementing sustainable innovations that pay attention to the balance of economic, social and environmental.

In developing the city towards a 'Smart City', there are six pillars to build a smart city, namely smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, and smart branding. All six pillars are explained in more detail through the Cohen diagram (Guidelines for Creating a Smart City According to the Cohen Diagram, 2017), namely:

 

1. Smart economy includes international events, development and research, as well as startup development.

2. Smart governance is related to the openness and ease of access to government data by the public, the availability of internet facilities (wi-fi), and human resources in urban areas.

3. Smart people/society, which are related to this pillar, namely education, community integration.

4. Smart living, related to a healthy environment, community security, and guaranteed happiness, and    the ratio of income inequality.

5. Smart mobility, related to transportation used by the community, should use environmentally friendly energy, use public transportation, and timeliness of transportation access.

6. Smart environment, this pillar is related to green open space per capita, carbon footprint, and wise waste management.

 

 

  However, in reality implementing the concept of a city with the idea of ​​a 'smart city' is not as eeasy as turning the palm of the hand. There are various challenges in implementing the smart city concept in an area. One of the challenges is that local governments are stuck in routines, where the government still has not or does not set aside APBD for smart cities. Furthermore, there are still many assumptions that this smart city is related to ICT projects, which should be a work culture change project that requires a large enough budget. The capacity of existing technical human resources is also still low. In addition, unequal infrastructure is also a challenge in implementing smart cities. Finally, there are still many regional leaders who are less committed.

 

By applying the smart city concept, there are several advantages for the area. According to Stephen Ezell as Vice President of Global Innovation Policy Information

 

Technology and Innovation Foundation, there are five uses of the smart city concept, namely:

 

1.   Creating better livable city planning and development in the future.

2.   Increase regional productivity or economic competitiveness;

3.   Making the economic system more efficient and integrated;

4.  Creating environmentally friendly houses and buildings and using renewable energy sources

5.   Improving the welfare of the people in the region.

 

The city of Bandung, West Java, is an example of a city that has successfully implemented the smart city concept. This city managed to rank in the top 50 in the ranks of the world's Smart City Government obtained from the results of a study by the Eden Strategy Institute Singapore (Indonesia's Smartest, Bandung City Enters the World's Top 50 Smart Cities, 2021). Bandung is successful in implementing this because there is a role for the city government as the main driver.

 

The application of the smart city concept in an area can be one solution in overcoming the problems that exist in urban areas. The existence of this concept is not only focused on efforts to improve technology and information, but also improvements from various aspects. Therefore, with the smart city concept, development and development in an area can be carried out effectively and efficiently both for the community, government, and the environment. This also requires a commitment from the city government as policy makers and the community as involved parties to work together to support the implementation of the smart city concept in their area.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karunia Bulan Ramadhan

Tidak terasa Bulan Ramadhan telah memasuki minggu ke-2. Semangat keimanan tetap membara hingga hari kemenangan tiba. Ujian menapaki bulan suci ini kian menukik jiwa dan mental dalam menggapai keridhoan-Nya. Namun, demikian, hal tersebut tidak membuatku jadi patah arang dalam menjalani hariku. Ramadhan telah mengajariku banyak hal, mulai dari kesabaran, kekuatan dan keikhlasan. Ditengah perjuanganku dibulan berkah ini, terdapat banyak hikmah yang dapat aku petik dan pelajari. Hal ini telah membuatku semakin teguh akan kasih sayang dan kehadiran Allah yang selalu bersamaku. Tanpa terkecuali dengan permasalahan hidup yang semakin pelik tidak hanya dibulan suci ini tetapi lika liku tantangan menjawab setiap permasalahan itu yang kian membuatku selalu yakin akan pertolongan Allah. Sebagai manusia, kita tentunya dihadapkan oleh seribu masalah. Ketika bangun tidur sampai kita hendak tidur lagi, masalah itu akan tetap ada. Namun, yang menjadi spesial pada bulan ini adalah peliknya masalah hadi...

Fitrah Kebaikan

 Manusia dilahirkan dalam keadaan bersih dan suci. Allah nan Maha Baik memberikan segenap kasih dan sayangnya agar membentuk manusia menjadi makhluk penyayang. Namun, seiring dengan kehidupan yang begitu kompleks, manusia berubah menyesuaikan tempat dimana ia hidup. Disitulah manusia diuji dengan segala sifatnya. Akankah menjadi baik atau jahat. Sejatinya hati manusia itu putih karena Allah berada dalam setiap kalbu manusia. Sehingga kebaikan itu tetap ada dalam diri setiap manusia. Kebaikan yang berasal dari kata baik melahirkan makna, setiap tindakan pasti akan berakhir baik. Selain itu, kebaikan dapat dimaknakan sebagai perilaku yang membawa dampak positif bagi orang lain, entah mereka yang ada di sekeliling kita atau masyarakat luas.  Berbuat baik pada diri sendiri juga merupakan kewajiban kita sebagai umat manusia. Pada dasarnya perbuatan baik merupakan suatu bentuk kasih sayang serta kepedulian kepada sesama dan lingkungan. Jika hal tersebut dilakukan secara berkala, mak...

Tips manajemen waktu Ibu WFH

  Hi mama, Ketemu lagi dengan bahasan saya tentang, bagaimana Ibu bekerja atau ibu hebat diluar sana dapat mengeloa dan memanfaatkan waktu dengan baik.  Terdengar mudah ya, mam rupa-rupanya apabila kita bilang, "mengelola waktu dengan BAIK". Nah, yang seperti apa sih, dikatakan BAIK itu? Wah, pasti panjang nih jawabannya. (Tertawa sejenak). Ya, mam, tentunya setiap orang dalam mengelola waktu pasti berbeda-beda. Mereka pasti memiliki cara khusus yang dapat dilakukan agar kegiatan mereka berjalan dengan baik sesuai rencana dan target.  Ini dia ya, mam point-nya ketika kita bicara tentang mengelola waktu, terdapat berbagai cara bagaimana mencapainya. Apalagi seperti saat dimana covid-19 masih menjadi primadona dunia. Artinya, dimasa pandemi ini menjadi tantangan untuk mama-mama hebat diluar sana dalam mengelola waktu untuk keluarganya. Kita tidak dapat lari dari kenyataan ya mam, apabila dalam kondisi seperti saat ini banyak hambatan yang terjadi ketika ingin mencapai targe...